Contoh makalah perkembangan pancasila di Indonesia
Posted: Selasa, 08 Mei 2012 by KESETIAAN AKAN SELALU ADA in
0
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perkembangan Pancasila
di Indonesia” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen
Mata Kuliah Pancasila Siti Darwana Hamda.
SH.MH.
Makalah
ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta
infomasi dari media massa yang berhubungan dengan perkembangan
pancasila di Indonesia, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada
pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis
harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai
perkembangan pancasila khususnya bagi penulis. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman
Judul
………………………………………………………………. i
Kata
Pengantar
………………………………………………………………. ii
Daftar
Isi
…………………………………………………………………….. iii
Bab
I Pendahuluan
…………………………………………………………..
1
1.1
Latar Belakang
……………………………………………………………
1
1.2
Rumusan Masalah
………………………………………………………..
1
1.3
Tujuan
…………………………………………………………………….
2
1.4
Manfaat
…………………………………………………………………...
2
1.5
Ruang Lingkup
…………………………………………………………....
2
Bab
II
Metode
Penulisan
……………………………………………………... 3
2.1
Objek Penulisan
…………………………………………………………..
3
2.2
Dasar Pemilihan Objek
…………………………………………………… 3
2.3
Metode Pengumpulan Data
………………………………………………. 3
Bab
III
Pembahasan
…………………………………………………………...
4
Bab
IV
Penutup ……………………………………………………………….
13
Kesimpulan
……………………………………………………………………
13
Saran
…………………………………………………………………………..
14
Daftar
Pustaka
………………………………………………………………...
15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Mengembangkan
pancasila dalam kehidupan masyarakat adalah program utama yang harus
dijalannkan. Tetapi Globalisasi merupakan aspek kehidupan yang ada di
masyarakat yang dapat mempengaruhi perkembangan pancasila tersebut,
hal itu telah terbukti dengan banyaknya masyarakat khususnya kalangan
remaja yang telah terbius atas segala dunia globalisasi. Itu
merupakan suatu kendala yang dialami dalam mengembangkan pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, khususnya pengembangan dalam kalangan
dunia remaja, hal itu sangat tidak sesuai dengan kaidah-kaidah yang
ada dalam pancasila. kita ketahui bahwa generasi muda sekaranglah
yang bisa mengembangkan pancasila untuk mencapai kehidupan
selanjutkan, tapi semua itu mungkin sangat sulit untuk terwujud,
karena kalangan remaja sekarang kurang berpartisipasi dalam
pancasila. Kurangnya partisipasi menyebabkan pengembangan pancasila
dalam dunia kalangan remaja sangat lambat, kurangnya pengembangan
pancasila tersebut berpengaruh terhadap pola pikir dan pola perilaku
kalangan remaja
1.2
Rmusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, penulis dapat mengemukakan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
- Bagaimana perkembangan pancasila di Indonesia?
- Bagaimana tahap-tahap perkembangan Pancasila di Indonesia?
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
- Untuk memenuhi salah tugas Mata Kuliah Pancasila.
- Untuk menambah pengetahuan mengenai Perkembangan Pancasila Indonesia.
- Untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan Pancasila.
1.4
Manfaat
Manfaat
yang didapat dari makalah ini adalah:
- Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Perkembangan Pancasila di Indonesia.
- Mahasiswa dapat mengetahui tentang tahap-tahap perkembangan Pancasila.
1.5.
Ruang Lingkup
Makalah
ini membahas tentang cara pengembangan Pancasila, pengaruh
perkembangan Pancasila, tahap-tahap perkembangan Pancasila serta
tujuan pengembangan dari Pancasila itu.
Berdasarkan
beberapa masalah yang teridentifikasi tersebut, makalah ini
difokuskan pada Perkembangan Pancasila di Indonesia.
BAB
II
METODE
PENULISAN
2.1
Objek Penulisan
Objek penulisan
makalah ini adalah mengenai Perkembangan Pancasila di Indonesia.
Dalam makalah ini dibahas mengenai cara perkembangan Pancasila di
Indonesia, pengaruh perkembangan Pancasila,
tahap-tahap perkembangan Pancasila, tujuan pengembanagan Pancasila
dan bagaimana pengembangan Pancasila di Indonesia.
2.2
Dasar Pemilihan Objek
Makalah ini membahas
mengenai perkembangan Pancasila di Negara Indonesia. Perkembangan
Pancasila diharapkan dapat mengubah sikap masyarakat agar dapat
meyakini Pancasila sebagai sesuatu (kenyataan, norma-norma,
nilai-nilai) yang paling benar, paling adil, paling bijaksana, paling
baik dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia. Maka dari itu
masyarakat perlu mengetahui bahwa perkembangan Pancasila itu penting
dalam kehidupan.
2.3
Metode Pengumpulan Data
Dalam pembuatan
makalah ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah kajian
pustaka terhadap bahan-bahan kepustakaan yang sesuai dengan
permasalahan yang diangkat dalam makalah ini yaitu dengan tema
wawasan kebangsaan. Sebagai referensi juga diperoleh dari situs web
internet yang membahas mengenai Perkembangan Pancasila di Indonesi
2.4 Metode
Analisis
Penyusunan makalah
ini berdasarkan metode deskriptif analistis, yaitu mengidentifikasi
permasalahan berdasarkan fakta dan data yanag ada, menganalisis
permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung lainnya, serta
mencari alternatif pemecahan masalah.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.1 Pengertian
Pancasila
Arti
Pancasila
berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan
menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti
secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i
pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i
panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Kata-kata
tersebut kemudian dalam bahasa indonesia terutama bahasa jawa
diartikan “susila” yang memiliki hubungan dengan moralitas. oleh
karena itu secara etimologi kata “pancasila” yang dimaksud adalah
istilah “pancasyila” dengan vokal i yang memiliki makna leksikal
“berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang memiliki
lima unsur”. adapun istilah “pancasyiila” dengan huruf
Dewanagari i bermakna “lima aturan tingkah laku yang penting”
Perkataan
pancasila mula-mula terdapat dalam perpustakaan Budha India. ajaran
budha bersumber pada kitab suci Tri Pitaka dan Vinaya pitaka, yang
kesemuanya itu merupakan ajaran moral untuk mencapai surga. ajaran
pancasila menurut Budha adalah merupakan lima aturan (larangan) atau
five moral principles, yang harus ditaati dan dilaksanakan oleh para
penganutnya. adapun isi lengkap larangan itu adalah :
Panatipada
veramani sikhapadam samadiyani, artinya “jangan mencabut nyawa
makhlum hidup” atau dilarang membunuh.
Dinna
dana veramani shikapadam samadiyani, artinya “jangan mengambil
barang yang tidak diberikan.” maksudnya dilarang mencuri.
Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berbuat zina.
Kameshu micchacara veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berbuat zina.
Musawada
veramani shikapadam samadiyani, artinya jangan berkata bohong atau
dilarang berdusta
.Sura
merayu masjja pamada tikana veramani, artinya janganlah minum-minuman
yang memabukkan
3.2 Nilai-Nilai
Pancasila
Nilai nilai pancasila secara intrinsik bersifat
filosofis, dan di dalam kehidupan masyarakat indonesia nilai
pancasila secara praktis merupakan filsafat hidup (pandangan hidup).
nilai dan fungsi filsafat pancasila telah ada jauh sebelum indonesia
merdeka. hal ini dibuktikan dengan sejarah majapahit (1293). pada
waktu itu hindu dan budha hidup berdampingan dengan damai dalam satu
kerajaan. Empu prapanca menulis “negara kertagama” (1365). dalam
kitab tersebut telah terdapat istilah “pancasila”.
Empu tantular yang mengarang buku “sutasoma”
yang di dalamnya memuat seloka yang berbunyi : “Bhineka Tunggal ika
tan Hana Dharma Mangrua”, artinya walaupun berbeda namun satu jua
adanya, sebab ada tidak agama yang memiliki Tuhan yang berbeda. Hal
ini menunjukkan adanya realitas kehidupan agama pada saat itu, yaitu
agama Hindu dan Budha. bahkan salah satu kerajaan yang menjadi
kekuasaannya yaitu pasai jutru telah memeluk agama islam.
Sumpah palapa yang diucapkan Mahapatih Gadjah mada
dalam sidang ratu dan para menteri di pasebahan keprabuan Majapahit
pada tahun 1331, yang berisi cita-cita mempersatukan seluruh
nusantara raya sebagai berikut : “Saya baru akan berhenti berpuasa
makan palapa, jikalau seluruh nusantara bertakhluk di bawah kekuasaan
negara, jikalau gurun, seram, tanjungpura, Haru, pahang, Dempo, Bali,
Sunda, palembang, tumasik telah dikalahkan”. (Yamin ;
1960:60)
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
sebagai ajaran filsafat, pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemestaan yang kemudian juga dijadikan fundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. demikian pula asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia dan seterusnya dimana nilai nilai tersebut secara bulat dan utuh mencerminkan asa kekeluargaan, cinta sesama dan cinta keadilan.
berdasarkan asa-asa fundamental ini, maka disarikan pokok-pokok ajaran filsafat pancasila menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Universitas Malang) sebagai berikut :
Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa.
sebagai ajaran filsafat, pancasila mencerminkan nilai dan pandangan mendasar dan hakiki rakyat indonesia dalam hubungannya dengan sumber kesemestaan, yakni Tuhan Yang Maha Esa sebagai asas fundamental dalam kesemestaan yang kemudian juga dijadikan fundamental kenegaraan yaitu negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa. demikian pula asas kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan indonesia dan seterusnya dimana nilai nilai tersebut secara bulat dan utuh mencerminkan asa kekeluargaan, cinta sesama dan cinta keadilan.
berdasarkan asa-asa fundamental ini, maka disarikan pokok-pokok ajaran filsafat pancasila menurut Lapasila IKIP Malang (yang saat ini menjadi Universitas Malang) sebagai berikut :
1.
Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Budinurani Manusia.
3.
Kebenaran.
4.
Kebenaran dan keadilan
5.
Kebenaran dan keadilan bagi bangsa Indonesia.
Dalam perkembangan selanjutnya pancasila tetap
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang susunan
sila-silanya sebagai berikut :
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab.
3.
Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
3.3 Tahap-Tahap
Perkembangan Pancasila
Menurut Asvi Warman
Adam, mulai dari penggagasan ide tentang Pancasila hingga Pancasila
itu terbentuk dibagi dalam empat tahap yang melewati beberapa
pemerintahan di Indonesia. Beliau menyebutnya sebagai Empat Gelombang
Pancasila, gelombang pertama adalah saat penciptaan, gelombang kedua
adalah masa perdebatan, gelombang ketiga dilakukan rekayasa dan
gelombang keempat adalah penemuan kembali.
Pada
gelombang pertama ini Soekarno dan beserta anggota Tim Sembilan
merumuskan tentang dasar negara yangb kemudian akan dicantumkan dalam
Pembukaan UUD 1945. Dalam pembukaan tersebut dicantumkan “dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Namun
Hatta kemudian menerima pesan bahwa masyarakat Indonesia Timur
keberatan akan “tujuh kata” tersebut dan tidak bersedia bergabung
dalam Indonesia jika itu tetap dicantumkan. Setelah dirundingkan
kembali, “tujuh kata” tersebut dihilangkan dan disempurnakan
dalam “Ketuhanan yang Maha Esa” yang dapat meng-cover agama-agama
yang ada di belahan timur, tengah maupun barat. UUD 1945 kemudian
disahkan pada 18 Agustus 1945 tanpa mempermasalahkan lagi syariat
islam.
Pada
gelombang kedua, tahun 1955 dibentuk badan KOnstituante yang
akan merancang kembali PAncasila. Dinamakan masa perdebatan karena
hal utama yang diperdebatkan adalah apakah Pancasila sebagai dasar
negara atau ideologoi lain. Partai islam serta beberapa tokoh islam
seperti Hamka mengajukan islam sebagai dasar negara sementara partai
nasionalis tetap mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara. Oleh
Soekarno, akhirnya badan Konstituante dibubarkan pada tanggal 1 Juli
1959 dan Indonesia kembali berdasar kepada Pancasila.
Pada
Masa Rekayasa, nilai-nilai Pancasila direduksi pada masa pemerintaha
Soeharto. Pancasila. Pancasila dijadikan sebagai asas tunggal untuk
setiap organisasi masyarakat dan partai politik. TAP MPR tentang
Penataran Pancasila
yang
dikeluarkam pada tahun 1978 dikampanyekan secara nasional keseluruh
elemen pemerintahan dan pendidikan. Pancasila hanya dijadikan sebagai
objek hafalan dan hasil dari penataran yang dilakukan selama 10 tahun
itu tidak memiliki hasil yang jelas.
Pada
Masa Penemuan Kembali, BP7 (Badan Pembinaan Pendidikan Pelaksanaan
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dibubarkan, sedangkan
penataran P4 (Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila)
dihapuskan. Pancasila tetap diajarkan dalam sekolah dan perguruan
tinggi. Hari lahir Pancasila yang pada masa pemerintahan Soeharto
dilarang, mulai diperingati kembali. Ancaman ekonomi dan perpecahan
antar-elemen masyarakat kembali merujuk pada sesuatu yang dapat
merekatkan persatuan dan kesatuan yakni Pancasila.
Untuk
“menemukan kembali” nilai-nilai Pancasila yang semakin hari
semakin tereduksi oleh globalisasi dan liberalisasi, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan. Menurut Talcott Parsons dalam bukunya
“Social System” ada empat paradigma fungsi yang harus dilakukan
oleh masyarakat untuk tetap eksis dan lestari.
Pertama,
pattern maintenance,
kemampuan memelihara sistem nilai budaya yang dianut karena budaya
adalah endapan perilaku manusia. Budaya masyarakat itu akan berubah
karena terjadi transformasi nilai dari masyarakat terdahulu ke
masyarakat kemudian, tetapi dengan tetap memelihara nilai-nilai yang
dianggapnya luhur, karena tanpa hal itu akan terbentuk masyarakat
baru yang lain.
Kedua,
kemampuan masyarakat beradaptasi dengan dunia yang berubah dengan
cepat.
Sejarah membuktikan banyak peradaban masyarakat yang telah hilang
karena tidak mampu beradaptasi dengan perubahan dunia. Masyarakat
yang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan serta memanfaatkan
peluang yang timbul akan unggul.
Ketiga,
adanya fungsi integrasi dari unsur-unsur masyarakat yang beragam
secara terus-menerus sehingga terbentuk kekuatan sentripetal yang
kian menyatukan masyarakat itu.
Keempat,
masyarakat perlu memiliki goal attainment
atau tujuan bersama yang dari masa ke masa bertransformasi karena
terus diperbaiki oleh dinamika masyarakatnya dan oleh para
pemimpinnya. ( Husodo, Siswono Yudo. 2005. “Pancasila dan
Keberlanjutan NKRI”. Kompas,
2
Juli.)
Pendapat
Parsons di atas dapat dijadikan sebagai acuan untuk mengembalikan
nilai-nilai Pancasila yang semakin memudar. Keempat peradigma fungsi
Parsons harus diimplementasikan masyarakat Indonesia agar dapat tetap
hidup dan berkembang yang terkristalisasi dalam Pancasila sebagai
ideology. Kemampuan masyarakat yang tetap mampu bertahan di tengah
arus liberalisasi dan globalisasi dengan tetap mempertahankan
nilai-nilai budaya adalah salah satu caranya. Kebudayaan kini menjadi
salah satu yang paling rentan terhadap ancaman tersebut. Nilai-nilai
luhur tetap terus dijaga dapat mempererat persatuan dan kesatuan
bangsa.
Hampir
sama dengan Asvi Warman Adam, Kenneth E. Boulding membagi tahap
perkembangan ideology menjadi tiga tahapan: Emergence
(kemunculan),
Decline
(kemunduran) dan Resurgence
of Ideologies (kebangkitan
kembali suatu ideology).
Dalam
hal ini, kita harus berusaha untuk membangkitkan kembali ideology
Pancasila. Pancasila perlu disosialisasikan kepada masyarakat
Indonesia, karena yang perlu kita masing-masing sadari bahwa dalam
sejarah kita mungkin telah melewati Fase
Decline
namun pada kenyataannya kita masih berada dalam fase tersebut.
Keberhasilan Pancasila sebagai suatu ideologi akan diukur dari
terwujudnya kemajuan yang pesat, kesejahteraan yang tinggi, dan
persatuan yang mantap dari seluruh rakyat Indonesia.
Untuk
itu, peran kaum terpelajarlah yang dapat mengartikulasikan keinginan
rakyat yang seharusnya untuk maju dan menjawab tantangan yang
dihadapi bangsa sekarang ini dengan bersatu padu. Konsep dan praktik
kehidupan yang Pancasilais terutama harus diwujudkan dalam keseharian
para pemimpin, para penguasa, para pengusaha, dan kaum terpelajar
Indonesia untuk menjadi pelajaran masyarakat luas.
3.4 Perkembangan
Pancasila di Indonesia
Pancasila
I (menurut sidang BPUPKI):
- Kebangsaan Indonesia.
- Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.
- Mufakat atau demokrasi.
- Kesejahteraan sosial.
- Ke- Tuhanan.
Pancasila
II (menurut Piagam Jakarta)
- Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila
III ( menurut sidang PPKI) dan dipakai sampai sekarang.
- Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
- Dan terbentuklah dasar negara Indonesia Pancasila dengan isi yang kita ketahui sekarang. Tetapi inti dari sila pancasila merupakan gabungan semua ideologi yang ada di dunia ini.
- Tuhan, yaitu sebagai kausa prima (Agama).
- Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial(Internasionalisme)
- Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian tersendiri(Nasionalisme)
- Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja dsn gotong royong (Demokrasi).
- Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya (Sosialisme).
Dari
uraian itu maka Pancasila merupakan sebuah ideologi yang lengkap dan
sempurna bagi sebuah terbentuknya negara.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Arti
Pancasila
berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan
menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti
secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i
pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i
panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting.
Perkembangan
pancasila di Indonesia
Pancasila I (menurut
sidang BPUPKI):
- Kebangsaan Indonesia.
- Internasionalisme atau peri-kemanusiaan.
- Mufakat atau demokrasi.
- Kesejahteraan sosial.
- Ke- Tuhanan.
Pancasila II
(menurut Piagam Jakarta)
- Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila III (
menurut sidang PPKI) dan dipakai sampai sekarang.
- Ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
- Kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Persatuan Indonesia.
- Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
- Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dan terbentuklah
dasar negara Indonesia Pancasila dengan isi yang kita ketahui
sekarang. Tetapi inti dari sila pancasila merupakan gabungan semua
ideologi yang ada di dunia ini.
- Tuhan, yaitu sebagai kausa prima (Agama).
- Manusia, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial(Internasionalisme)
- Satu, yaitu kesatuan memiliki kepribadian tersendiri(Nasionalisme)
- Rakyat, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja dsn gotong royong (Demokrasi).
- Adil, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya (Sosialisme).
4.2 Saran
- Sebaiknya masyarakat menyadari perkembangan pancasila dalam kehidupan nya, karena pancasila memiliki manfaat yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
- Sebaiknya lebih sering diadakan seminar tentang pancasila agar masyarakat mengetahui arti penting perkembangan pancasila di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
sofyanmohammed.wordpress.com/.../tahap-perkembangan-pancasila/
pancasila.univpancasila.ac.id/?p=343